Minggu, 21 Agustus 2016

                
                     " SARUDUNG ERDOAH - DOAH"


Lengetna e turang risona e...
Nimai-nimaisa Ma Biring kemulihenndu...
Ndigan warina kena mulih ku kuta...
Gelah kueteh pagi ngalo-ngalosa...

Dalan siapai turang serpang siapai...
Sikudalani turang ndarami kena..
Gelahna banci kita jumpa mulihi...
Bage jineken ukurku suari berngi...

[reff]
Kutatap tare turang jambur terulang...
Kuidah sarudung paksa erdoah-doah...
Naktak iluhna erdire mambur terisang...
Nde ngingetisa pusuhku arihta sirang...

Nggo gia turang Mama Biring...
Kena lawes agi nadingken aku...
Ulih-ulihi pagi Nande Gintingndu...
Ku taneh kuta ingan kemulihenndu...

By :Hardi Sembiring Kembaren
/Alm A.K. Sembiring

Kamis, 07 Januari 2016

Asal Usul Marga Sembiring Kembaren


                                   '" SEMBIRING_KEMBAREN'"



1. Sembiring Kembaren, (asal usul marga ini dari Kuala Ayer Batu, kemudian pindah ke Pagaruyung terus ke Bangko di Jambi dan selanjutnya ke Kutungkuhen di Alas. Nenek moyang mereka bernama Kenca Tampe Kuala berangkat bersama rakyatnya menaiki perahu dengan membawa pisau kerajaan bernama ‘pisau bala bari’. Keturunannya kemudian mendirikan Kampung Silalahi, Paropo, Tumba dan Martogan yang menyebar ke Liang Melas, seperti Kuta Mbelin, Sampe Raya, Pola Tebu, Ujong Deleng, Negeri Jahe, Gunong Meriah, Longlong, Tanjong Merahe, Rih Tengah, dan lain-lain. Marga ini juga tersebar luas di Kabupaten Langkat seperti Lau Damak, Batu Erjong-jong, Sapo Padang, Sijagat dan lain-lain).
2. Sembiring Keloko, (menurut cerita, Sembiring Keloko masih satu keturunan dengan Sembiring Kembaren. Marga Sembiring Keloko tinggal di Rumah Tualang sebuah desa yang sudah ditinggalkan antara Pola Tebu dengan Sampe Raya. Marga ini sekarang terbanyak tinggal di Pergendangen, beberapa keluarga di Buah Raya dan Limang).
3. Sembiring Sinulaki, (sejarah Marga Sembiring Sinulaki dikatakan juga sama dengan sejarah Sembiring Kembaren karena mereka masih dalam satu rumpun. Marga Sinulaki berasal dari Silalahi).
4. Sembiring Sinupayung, marga ini menurut cerita bersaudara dengan Sembiring Kembaren. Mereka ini tinggal di Juma Raja dan Negeri).

  

Selasa, 29 Desember 2015

Asal Usul Orang Karo

By: Hardi Story

"Asal Usul Suku Karo"
Menurut sumber yang kami temukan, pada zaman dahulu kala ada seorang maharaja yang sangat kaya, sakti dan berwibawa. Dia tinggal di sebuah negeri bersama permaisuri dan putra-putrinya, yang jauh sekali di seberang lautan. Dia mempunyai seorang panglima perang yang sangat sakti, berwibawa dan disegani semua orang. Nama panglima itu ialah Karo keturunan India.
Pada suatu ketika, maharaja ingin pergi dari negerinya untuk mencari tempat yang baru dan mendirikan kerajaan baru. Ia mengumpulkan semua pasukannya dan menganjurkan semuanya untuk bersiap-siap untuk berangkat ke negeri seberang. Ia juga mengajak putrinya Si Miansari untuk ikut merantau. Miansari sangat senang mendengar berita itu, karena ia sedang jatuh cinta kepada panglima perang tersebut. Akhirnya maharaja membagi kelompok dan Miansari memilih untuk bergabung dengan panglima perang. Mereka mulai berlayar menyeberangi lautan dengan rakit yang mereka buat sendiri.
Demikianlah mereka mulai berlayar dan mereka tiba si sebuah pulau yang bernama Pulau Pinang. Mereka tinggal di tempat itu untuk beberapa bulan. Dan mereka berburu untuk mencari makanan mereka. Suatu hari maharaja memandang ke sebelah selatan dan melihat suatu pulau yang lebih luas dan lebih hijau lagi. Ia berniat untuk menyeberang ke sana. Sore harinya ia mengumumkan kepada rakyatnya agar bersiap-siap untuk berlayar ke seberang.
Dalam perjalanan di tengah laut, mereka mengalami suatu musibah yang sangat dahsyat, yaitu angin ribut dan ombak yang sangat besar, sehingga mereka tercerai berai. Mereka sangat ketakutan dan beranggapan bahwa ajal mereka akan segera tiba. Tak disangka-sangka Miansari beserta panglima dan rombongannya terdampar di sebuah pulau yang tidak mereka kenal tetapi maharaja dan rombongannya yang tidak tahu di mana keberadaannya. Dengan demikian Panglima dan Miansari sepakat untuk melarikan diri dan menikah. Mereka berangkat dan membawa dua orang dayang-dayang dan tiga orang pengawal. Mereka mengikuti aliran sungai dan mencari tempat yang aman untuk bersembunyi.
Dan tiba di suatu tempat. Mereka tinggal di tempat itu beberapa bulan lamanya.
Di pulau itu mereka hidup penuh dengan kebebasan. Pada waktu itu terjadilah peristiwa yang sangat penting, yakni panglima dan Miansari menikah disaksikan oleh dayang-dayang dan pengawal mereka. Setelah itu mereka mulai lagi melanjutkan perjalanan mereka untuk mencari tempat yang lebih aman. Mereka memasuki sebuah pulau yang tidak begitu jauh dari tempat mereka, yakni pulau Perca (Sumatra), dan tempat itu sekarang bernama Belawan.
Dari tempat itu mereka kembali melanjutkan perjalanan menelusuri aliran sungai menuju pedalaman. Dan tibalah mereka di suatu tempat yang sekarang disebut Durin Tani. Di sana terdapat sebuah gua yakni gua Umang . Di dalam gua itulah mereka beristirahat untuk beberapa hari sebelum mencari tempat yang lebih aman. Karena mereka menganggap tempat itu belum begitu aman maka mereka memutuskan untuk mencari kembali tempat yang lebih aman. Mereka menelusuri hutan dan mengikuti aliran sungai menuju daerah pegunungan.
Setelah beberapa hari lamanya mereka berada dan berjalan di tengah hutan belantara dan mereka melewati beberapa tempat yang bernama Buluhawar, Bukum, maka tibalah mereka di suatu tempat di kaki gunung. Dan tempat itu diberi nama Sikeben berdekatan dengan Bandarbaru. Mereka tinggal di situ beberapa bulan lamanya. Namun karena Si Karo melihat bahwa masih ada tempat yang lebih indah dari pada tempat itu, ia memutuskan agar mereka kembali berjalan menelusuri hutan. Akhirnya mereka tiba di kaki gunung Barus. Dan melanjutkan perjalanan ke gunung Barus tersebut. Mereka sangat senang melihat pemandangan yang begitu indah dan sejuk.
Mereka sangat senang dan mereka semua setuju bila mereka tinggal di tempat itu. Tetapi Si Karo kurang setuju dengan permintaan teman-temannya, karena ia melihat bahwa tanah yang ada di tempat itu tidak sama dengan tanah yang ada di negeri mereka. Ia kemudian memutuskan untuk mencari tempat lain. Keesokan harinya mereka beristirahat di bawah sebuah pohon “jabi-jabi” (sejenis beringin). Si Karo mengutus seekor anjing untuk menyeberang sebuah sungai, untuk melihat keadaan. Dan anjing itu kembali dengan selamat. Maka mereka juga menyeberang sungai itu. Mereka menamai sungai itu Lau Biang, dan pada saat ini sungai ini masih ada.
Beberapa hari kemudian tibalah mereka di suatu tempat, dan tanah yang terdapat di tempat itu juga memiliki kemiripan dengan tanah yang ada di negeri mereka. Mereka sangat bergembira, dan bersorak-sorai. Daerah tempat mereka tinggal itu bernama Mulawari yang berseberangan dengan si Capah yang sekarang Seberaya. Dengan demikian si Karo dan rombongannya adalah pendiri kampung di dataran tinggi, yang sekarang bernama dataran tinggi Karo ( Tanah Karo).
Pertama-tama mereka membangun rumah mereka dari kayu yang ada di tempat itu, beratapkan alang-alang, dan dindingnya berasal dari pohon enau. Dan mereka membangun 5 dapur dalam satu rumah. Si Karo mengangkat si Talon menjadi Kalimbubu, dan kedua dayang-dayang itu menjadi anaknya. Dan kedua pengawalnya diangkatnya menjadi menantunya. Dan mereka juga menikah.
Setelah beberapa lama mereka tinggal di tempat itu, si Karo memiliki lima anak. Tetapi semuanya adalah perempuan, dan semuanya sangat cantik, jelita. Beberapa tahun kemudian barulah lahir seorang anak laki-laki. Mereka menamainya Meherga (berharga). Dan dari kata inilah asal kata Marga.

ASAL USUL Kota MEDAN (Medan itu Karo Bukan Batak)

By : Hardi Story
                                                            
                                             " ASAL USUL KOTA MEDAN"



Kampung kecil, dalam masa lebih kurang 80 tahun dengan pesat berkembang menjadi kota, yang dewasa ini kita kenal sebagai kota Medan, berada di suatu tanah datar atau MEDAN, di tempat Sungai Babura bertemu dengan Sungai Deli, yang waktu itu dikenal sebagai “Medan Putri”, tidak jauh dari Jalan Putri Hijau sekarang.

Menurut Tengku Lukman Sinar, SH dalam bukunya “Riwayat Hamparan Perak” yang terbit tahun 1971, yang mendirikan kampung Medan adalah Raja Guru Patimpus Merga Sembiring   , nenek moyang Datuk Hamparan Perak (Dua Belas Kota) dan Datuk Sukapiring, yaitu dua dari empat kepala suku Kesultanan Deli.

John Anderson, seorang pegawai Pemerintah Inggeris yang berkedudukan di Penang, pernah berkunjung ke Medan tahun 1823. Dalam bukunya bernama “Mission to the Eastcoast of Sumatera”, edisi Edinburg tahun 1826, Medan masih merupakan satu kampung kecil yang berpenduduk sekitar 200 orang. Di pinggir sungai sampai ke tembok Mesjid kampung Medan, ada dilihatnya susunan batu-batu granit berbentuk bujur sangkar yang menurut dugaannya berasal dari Candi Hindu di Jawa.

Menurut legenda, dizaman dahulu kala pernah hidup di Kesultanan Deli Lama kira-kira 10 km dari kampung Medan, di Deli Tua sekarang seorang putri yang sangat cantik dan karena kecantikannya diberi nama Putri Hijau. Kecantikan puteri itu tersohor kemana-mana, mulai dari Aceh sampai ke ujung utara Pulau Jawa.

Sultan Aceh jatuh cinta pada puteri itu dan melamarnya untuk dijadikan permaisurinya. Lamaran Sultan Aceh itu ditolak oleh kedua saudara laki-laki Putri Hijau. Sultan Aceh sangat marah karena penolakannya itu dianggap sebagai penghinaan terhadap dirinya. Maka pecahlah perang antara kesultanan Aceh dan kesulatanan Deli.

Menurut legenda yang tersebut di atas, dengan mempergunakan kekuatan gaib, seorang dari saudara Putri Hijau menjelma menjadi seekor ular naga dan yang seorang lagi sebagai sepucuk meriam yang tidak henti-hentinya menembaki tentara Aceh hingga akhir hayatnya.

Kesultanan Deli Lama mengalami kekalahan dalam peperangan itu dan karena kecewa, Putera mahkota yang menjelma menjadi meriam itu, meledak bagian belakangnya terlontar ke Labuhan Deli dan bagian depannya kedataran tinggi Karo, kira-kira 5 km dari Kabanjahe.

Pangeran yang seorang lagi yang telah berubah menjadi seekor ular naga itu, mengundurkan diri melalui satu saluran dan masuk ke dalam Sungai Deli disatu tempat yang berdekatan dengan Jalan Putri Hijau sekarang. Arus sungai membawanya ke Selat Malaka dari tempat ia meneruskan perjalanannya yang terakhir di ujung Jambo Aye dekat Lok Seumawe, Aceh.

Putri Hijau ditawan dan dimasukkan dalam sebuah peti kaca yang dimuat ke dalam kapal untuk seterusnya dibawa ke Aceh.

Ketika kapal sampai di ujung Jambo Aye, Putri Hijau mohon diadakan satu upacara untuknya sebelum peti diturunkan dari kapal. Atas permintaannya, harus diserahkan padanya sejumlah beras dan beribu-ribu telur. Permohonan tuan Putri itu dikabulkan.

Tetapi, baru saja upacara dimulai, tiba-tiba berhembus angin ribut yang maha dahsyat disusul oleh gelombang-gelombang yang sangat tinggi. Dari dalam laut muncul abangnya yang telah menjelma menjadi ular naga itu dengan menggunakan rahangnya yang besar itu, diambilnya peti tempat adiknya dikurung, lalu dibawanya masuk ke dalam laut.

Legenda ini sampai sekarang masih terkenal dikalangan orang-orang Deli dan malahan juga dalam masyarakat Melayu di Malaysia. Di Deli Tua masih terdapat reruntuhan benteng dari Puri yang berasal dari zaman Putri Hijau, sedangkan sisa meriam, penjelmaan abang Putri Hijau, dapat dilihat di halaman Isatana Maymoon, Medan.



Kata Kata Galau dan Kata kata Dewasa Terlengkap

By : Hardi Story

                                               

                                Kata-Kata Galau & Kata Kata Dewasa" 



Biarkan cucuran air mata ini yang bertutur saat mulut tak lagi sanggup menungkapkan sebuah rasa sakit
Sakit karena menangis. Lelah karena mencoba. Namun aku tetap tersenyum. Meski hatiku mati dan membeku
Hal yang paling ku takutkan adalah saat dirimu berkata, ‘kamu siapa’?
Jika menyakitiku adalah jalan yang memang akan membuatmu bahagia, maka lakukanlah!
Harapan itu memang menyakitkan tetapi sesakit apapun akan aku tanggung demi sebuah cinta
Aku menginginkanmu lebih dari apapun, hanya kamu!
Ada kalanya aku bahagia karena telah mengenalmu dan membagi cinta bersamamu. Namun tak jarang aku menyesal karena terlalu berlebihan mencintaimu
Mari sama-sama kita perbaiki hubungan ini dan jangan saling menyakiti
Ketika cinta mengatakan selamat tinggal, ingatlah bahwa ia akan hadir kembali dan mengatakan salam kenal
Putus cinta itu tidak sakit. Yang sakit itu putus tapi masih cinta (Mario Teguh)
Air mata itu datang dari hati yang tersakiti bukan dari mata
Selalu ada alasan untuk air mata, kesedihan, dan kebahagiaan
Tidak ada yang lebih menyedihkan selain dari hilangnya ingatan bahwa kita pernah bersama
Cinta mengajarkanmu dua hal. Bagaimana untuk bangkit, dan bagaimana saat terjatuh
Biarkan kesedihanmu terbang bersama sayap-sayap waktu
Aku tidak sendirian. Karena kesendirian selalu ada bersamaku
Kesendirianku hanyalah sebutan lain dari kata ‘sakit’
Memang menyakitkan ketika membiarkanmu pergi. Tetapi akan lebih menyakitkan jika terus menahanmu
Kau berjanji untuk tidak meninggalkanku. Tetapi dimana kamu sekarang?
Saat topeng kebahagiaan yang aku pakai tak lagi mampu menahan luka ini, saat itulah kau tahu betapa aku tersakiti selama ini
Begitu sulit melupakan seseorang yang begitu banyak memberimu ingatan
Penyesalan akan selalu datang diakhir dan bukan di awal, karena ia tau bahwa ada segelintir orang yang membutuhkan penyesalan
Begitu banyak yang aku lakukan, namun aku selalu lupa untuk melupakanmu
Lebih baik berada dalam kesendirian daripada bersama seseorang yang membuatmu merasa sendiri/kesepian
Ditengah kehampaan ini, hanya bersamamu Tuhan yang akan selalu membuatku merasa hidup
Sangat menyedihkan jika seseorang yang anda kenal menjadi seseorang yang telah anda kenal
Karena rasa sakit telah mengajarkanku banyak hal. Termasuk memaafkan mereka yang menyakitiku
Tuhan hanya ingin mempertemukan, dan bukan mempersatukan. Karena Dia hanya ingin kita saling mengenal. Itu saja
Berada dalam kesedihan dengan orang yang tepat terkadang lebih baik daripada berbahagia dengan orang yang salah
Mencoba melupakan orang yang anda cintai sama saja dengan mencoba mengingat orang yang tidak pernah anda jumpai.

Kata Kata Bijak Cinta Sedih Romantis


Hidupmu tidak akan berubah jika kamu sendiri tidak merubahnya. Jangan ragu untuk melakukan perubahan jika itu untuk kebaikan.

Kejujuran yang disampaikan dengan ketulusan dan kelembutan, akan membawa kebaikan.

Ketika hendak membenci sahabatmu, ingatlah kebaikannya, ingat saat ia disampingmu, ingat saat ia membuatmu tersenyum.

Sebagian besar kebencian timbul karena perilaku yg tidak disukai. Perbaiki perilaku kita sebelum kita dibenci orang lain.

Jangan biarkan ketakutan menghalangi kamu tuk berkarya. Orang yg tidak memiliki rasa takut adalah mereka yg bebas dan cinta damai.

Hanya karena seseorang sangat mencintaimu, bukan berarti mereka tak akan pernah menyakitimu. Kadang dialah yg sering lakukan itu

Ketika bertemu seseorang yg mencintaimu dengan tulus, balas dengan cintamu yg tulus juga, karena cinta yg tulus jarang ada

Sahabat adalah seseorang yg tak pernah meninggalkanmu ketika kamu berbuat salah. Mereka yg mengulurkan tangan ketika kamu jatuh.

Sahabat sejati adalah mereka yang mampu melihat kemampuan terbaikmu ketika kamu tak percaya diri dan merasa putus asa.

Kesalahan dan kegagalan akan terjadi setiap hari. Jangan habiskan waktumu hanya untuk menyesalinya, belajarlah darinya.

Banyak hal yg sulit dipahami dan terkadang tak dapat kamu temukan jawabannya. Seperti cinta, kamu hanya perlu PERCAYA.

Jangan menunda pekerjaan yang baik. Kerjakan dengan ikhlas, berikan perhatian penuh, dan jangan mudah putus asa.

Buat skala prioritas dalam hidupmu. Pilih mana yg penting dan mana yg lebih penting. Pergunakan waktumu dengan bijak.

Berikan perhatian pada apa yg dapat membuatmu tumbuh, tapi jangan memikirkan banyak hal dalam waktu bersamaan. Fokus pada satu hal.

Jadilah pemimpi, bukan pengkhayal. Yang membedakan adalah keberanian untuk mengambil tindakan nyata.

Begitu banyak pertanyaan tentang hidup ini. Kita hanya belajar lebih jika mencari jawabannya sendiri daripada yg telah tersedia.

Bersyukurlah dalam apapun juga, memang terkadang berat, namun hanya dengan bersyukur, kebahagiaan bisa kita peroleh

Cinta tak datang dari tatapan mata. Cinta hadir dari tulusnya hati ketika diri tak mampu berpikir jernih. Percaya Hati.

Ketika masalah datang menghampiri, itu artinya Tuhan menyayangi, bukan membenci. Tuhan hanya menguji keimanan dan kesabaran.

Jangan tangisi dia yg meninggalkanmu, meski ia sangat berarti. Kadang kamu harus kehilangan sesuatu agar yang lebih baik datang.

Sahabat yang baik tidak akan mencelakai, tetapi sahabat yang baik akan menasehati, melindungi, dan tulus mengasihi.

Jangan biarkan masa lalu menghantuimu, seburuk apapun itu. Jadikan pelajaran dalam menjalani hidupmu saat ini untuk masa depan.

Belajarlah mengenal diri sendiri. Segalanya punya tujuan dalam hidup ini. Kesalahan hanya cara Tuhan agar kamu dewasa dan bijak.

Seseorang yang mengakui kesalahan dan yang tulus ingin memperbaiki diri adalah seorang pemenang sejati.

Hanya karena kamu kini berada di tempat lain dan temukan teman baru, bukan berarti kamu bisa melupakan sahabat lamamu.

Kadang kamu harus menyerah, bukannya lelah mencoba tapi karena akhirnya kamu sadar bahwa ada hal yg tak bisa dipaksakan: CINTA.

Keberhasilah diperoleh bukan karena keturunan, tetapi karena ketekunan.

Kebahagiaan tidak akan diperoleh jika terus melihat keatas. Sesekali, lihatlah kebawah agar kau bisa lebih bersyukur.

Keberhasilan diawali dengan doa, dilanjutkan dengan rencana, kerja keras penuh semangat dan tanpa keluhan.

Awali hari dengan senyuman dan harapan, agar sepanjang hari ini penuh dengan senyum kebahagiaan.

Jangan menunda untuk meminta maaf. Meminta maaf hari ini, menerima kebaikan esok hari.

Kebahagiaan tidak akan habis hanya karena membaginya. Ketahuilah, kebahagiaan bertambah ketika kita bersedia untuk berbagi.

Kesempatan tidak selalu menghampirimu. Terkadang kamu perlu untuk menciptakannya, sekecil apapun itu, jangan lewatkan!

Setiap orang membutuhkan seseorang yg kuat, bijak dan bertanggung jawab dalam hidupnya tuk dapat jalani hidup. Mereka sahabatmu.

Jangan selalu tergantung pada orang lain. Ketergantungan hanya membuatmu lemah. Yakinlah, kamu lebih kuat dari yang kamu tahu.

Selama kamu dapat memikirkannya maka kamu pasti bisa. Tanpa kekuatan pikiran tak ada kekuatan jiwa. Jangan manja, kerja keras!

Kebahagiaan akan bersamamu ketika kamu menghargai sesama dan membantu yg lemah. Lakukan dengan baik, dan semua terasa sempurna.

Segala sesuatu terjadi karena suatu alasan. Jika tak sesuai keinginanmu, jangan mengeluh. Sesuaikan dirimu dan terus melangkah.

Dengan hati, kita mampu melihat yang tak terlihat. Dengan hati, kita mampu mendengar yang tak terdengar.





Senin, 21 Desember 2015

Pegertian,Serta Perbedaan Ekonomi Makro dan Mikro

By : Hardi Sembiring Kembaren

                                  

                         " Pengertian Ekonomi Makro dan Mikro Serta Perbedaannya"

 

Pengertian Ekonomi Makro dan Mikro Serta Pebedaannya| informasi untuk pengertian ekonomi makro dan pengertian ekonomi mikro serta perbedaannya, Tak usah panjang lebar, langsung saja, Pengertian Ekonomi Makro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari kegiatan perekonomian secara keseluruhan. Sedangkan pada Pengertian Ekonomi Mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari kegiatan perekonomian hanya pada bagian kecilnya. Ekonomi makro dan Ekonomi Mikro merupakan bagian dari ekonomi teori yang bertugas dalam menjelaskan peristiwa-peristiwa ekonomi dan selanjutnya merumuskan hubungan dalam hukum ekonomi.
A. Kajian Ekonomi Makro 
Ekonomi makro merupakan kegiatan perekonomian yang mempelajari secara keseluruhan,  artinya dalam cabang ilmu ekonomi makro menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak masyarakat, perusahaan, dan pasar.  Dalam perkembangan Ekonomi Makro berkaitan dengan masalah ekonomi publik (negara). Aspek analisis dalam Ekonomi Mikro adalah sebagai berikut..
  • Pendapatan nasional
  • Investasi
  • Kesempatan kerja
  • Inflasi 
  • Neraca pembayaran
B. Kajian Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro merupakan kegiatan perekonomian yang mempelajari hanya pada bagian kecilnya, artinya bagian kecilnya yaitu seperti perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Dalam perkembangan ekonomi mikro yang kini telah melahirkan beragam teori dan konsep mengenai ekonomi regional, ekonomi manajerial, ekonomi lingkungan, dan ekonomi sumber daya alam. Dalam aspek analisis Ekonomi Mikro adalah sebagai berikut..
  • Analisis biaya dan manfaat 
  • Teori permintaan dan penawaran 
  • Elastisitas
  • Model-model pasar
  • Industri
  • Teori produksi 
  • Teori harga
C. Hubungan Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro
Ekonomi makro dan ekonomi mikro saling terkait menurut Gregory Mankew, karena perubahan ekonomi yang secara makro (menyeluruh), tentu saja dampak/hasilnya pada perubahan ada pada individu-individu yang berjuta-juta akan merasakan dan melakukan kegiatan ekonomi, Dengan demikian, perubahan yang ada pada ekonomi makro, merupakan hasil dari perubahan yang terjadi dalam ekonomi mikro.
D. Perbedaan Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro


Dilihat Dari
Ekonomi Mikro
Ekonomi Makro
Harga
Harga adalah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja)
Harga adalah nilai dari komditas secara agregat (keseluruhan/menyeluruh)
Unit Analisis
Perubahan kegiatan ekonomi secara perorangan/individual, contohnya permintaan dan penawaran konsumen, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan
Kegiatan ekonomi yang membahas secara menyeluruh. Contohnya Pendapatan nasional, Investasi, Kesempatan kerja, Inflasi , Neraca pembayaran

Tujuan Analisis
Terkonsentrasi  mengenai cara dalam mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat
Terkonsentrasi pada pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara menyeluruh

E. Manfaat Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro 
  • Ekonomi makro dapat memberikan kita manfaat, jika dipelajari, manfaat tersebut adalah dapat mengetahui pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi nasional, dan neraca pembayaran nasional. 
  • Ekonomi mikro dapat memberikan manfaat, jika dipelajari, manfaat tersebut adalah dapat melakukan penghematan dalam sumber daya yang terbatas dan dapat mengetahui cara-cara mencapai kepuasan maksimum dalam penggunaan sumber daya yang serta terbatas. 



Sabtu, 19 Desember 2015

Fungsi Dan Contoh Manajemen Keuangan Daerah

By :Hardi Story/Sembiring
                          "FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH"

Sejak era reformasi tahun 1998 paradigma pembangunan di Indonesia telah bergeser dari model pembangunan yang sentralistik menjadi desentralistik. Pembagian kewenangan menjadi bagian dari arah kebijakan untuk membangun daerah yang dikenal dengan istilah kebijakan ‘’Otonomi Daerah.’’ Hal tersebut ditandai dengan adanya UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah. Pelimpahan kewenangan tersebut mempunyai pengaruh terhadap cara-cara mempertanggungjawaban keuangan pusat, dan khususnya daerah.
Manajemen keuangan daerah menjadi begitu penting bagi aparat pemerintahan di daerah karena merupakan konsekwensi logis dari perspektif pengelolaan perimbangan antara keuangan pusat dan daerah. Transformasi nilai yang berkembang dalam era reformasi ini adalah meningkatnya penekanan proses akuntabilitas publik atau bentuk pertanggungjaawaban horizontal, khususnya bagi aparat pemerintahan di daerah, tanpa mengesampingkan pertanggungjawaban vertical kepada pemerintahan atasan dalam segala aspek pemerintahn, termasuk aspek penatausahaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah sesuai dengan Surat Keputusan Mendagri No. 29 Tahun 2002.
Tulisan ini mencoba membangun perspektif keuangan daerah dari segi partisipasi publik, transparansi dan akuntabilitas ke dalam bentuk tindakan penyusunan anggaran  (budget cycle), pengurusan dan piñata usahaan(accounting cycle), pelaporan dan pertanggungjawaban (evaluation andmonitoring process) serta mekanisme pengawasan daerah.
PENGERTIAN DASAR
Manajemen Keuangan daerah merupakan bagian dari Manajemen Pemerintahan Daerah selain Manajemen Kepegawaian dan manajemen teknis dari tiap-tiap instansi yang berhubungan dengan pelayanan public, atau kita sebut dengan Manajemen Pelayanan Publik dan Manajemen Administrasi Pembangunan Daerah. Manajemen Pelayanan Publik yang dimaksud adalah pencerminan pemeberian kewenangan wajib atas otonomi daerah dari Pemerintah Pusat yang terdiri dari antara lain: Pemerintahan Umum, Pertanian; Perikanan dan Kelautan, Pertambangan dan Energi; Kehutanan dan Perkebunan; Perindustrian dan Perdagangan; Perkoperasian; Penanaman Modal; Ketenagakerjaan; Kesehatan; Pendidikan dan Kebudayaan; Sosial; Penataruangan; Pemukiman; Pekerjaan Umum; Perhubungan; Lingkungan Hidup; Kependudukan; Olahraga; Kepariwisataan; dan Pertanahan. Hal ini, biasanya tercermin dengan adanya dinas – dinas daerah dan struktur organisasi Pemda yang berkaitan dengan luas dan ruang lingkup tugas tersebut.
Pengertian keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah, dalam kerangka anggaran dan pendapatan dan belanja daerah (APBD).
Oleh karena itu, pengertian keuangan daerah selalu melekat dengan pengertian APBD yaitu; suatu rencana keuangan tahunan daerah yang ditetapkan berdasarkan peraturan. Selain itu,, APBD merupakan salah satu alat untuk meningkatkan pelayanan public dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tujuan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggungjawab. Dari definisi keuangan daerah tersebut melekat 4 ( empat) dimensi:
  1. Adanya dimensi hak dan kewajiban
  2. Adanya dimensi tujuan dan perencanaan;
  3. Adanya dimensi penyelenggaraan dan pelayanan public; dan
  4. Adanya dimensi nilai uang dan barang (investasi dan inventarisasi)
Keterkaitan keuangan daerah yang melekat dengan APBD merupakan pernyataan bahwa adanya hubungan antara dana daerah dengan dana pusat atau dikenal dengan istilah perimbangan keuangan pusat dan daerah. Dana tersebut terdiri dari dana dekonsentrasi (PP No. 104 tahun 2000 tentang Dana perimbangan) dan dana desentralisasi. Dana dekonsetrasi berbentuk dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus. Sedangkan yang dimaksud dana desentralisasi adalah yang bersumber dari pendapatan asli daerah.
Tujuan keuangan daerah menurut Nick Devaset.al, (1989):
  1. 1. Akuntabilitas (Accountability)
Pemda harus mempertanggungjawabkan tugas keuangan kepada lembaga atau orang yang berkepentingan dan sah. Lembaga atau orang yang dimaksud antara lain, adalah Pemerintah Pusat, DPRD, Kepala Daerah, masyarakat dan kelompok kepentingan lainnya (LSM);
  1. 2. Memenuhi kewajiban Keuangan
Keuangan daerah harus ditata sedemikian rupa sehingga mampu melunasi semua ikatan keuangan, baik jangka pendek maupun jangka panjang;
  1. 3. Kejujuran
Urusan keuangan harus diserahkanpada pegawai professional dan jujur, sehingga mengurangi kesempatan untuk berbuat curang.
  1. 4. Hasil guna (effectiveness) dan gaya guna (efficiency)kegiatan daerah.
Tata cara pengurusan keuangan daerah harus sedemikian rupa memungkinkan setiap program direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan dengan biaya serendah-rendahnya dengan hasil yang maksimal.
  1. 5. Pengendalian
Manajer Keuangan Daerah, DPRD dan aparat fungsional pemeriksaan harus melakukan pengendalian agar semua tujuan dapat tercapai. Harus selalu memantau melalui akses informasi
FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH
Fungsi manajemen terbagi atas tiga tahapan utama yaitu : adanya proses perencanaan, adanya tahapan pelaksanaan, dan adanya tahapan pengendalian/ pengawasan. Oleh karena itu fungsi manajemen keuangan daerah terdiri dari unsur-unsur pelaksanaan tugas yang terdiri dari tugas :
1)      Pengalokasian potensi sumber-sumber ekonomi daerah;
2)      Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah;
3)      Tolok ukur kinerja dan Standarisasi;
4)      Pelaksanaan Anggaran yang sesuai dengan Prinsip-prinsip Akuntansi;
5)      Laporan Pertanggung Jawaban Keuangan Kepala Daerah; dan
6)      Pengendalian dan Pengawasan Keuangan Daerah.
Pengendalian manajemen keuangan negara dalam arti luas adalah mencari sumber-sumber pembiayaan dana daerah melalui potensi dan kapabilitas yang terstruktur melalui tahapan perencanaan yang sistematis, penggunaan dana yang efisien dan efektif serta pelaporan yang tepat waktu. Angka 1 dan 2 merupakan bagian dari fungsi perencanaan dimana melekat pengertian adanya partisipasi publik; Angka 3 dan 4 merupakan fungsi pelaksanaan dan Angka 5 dan 6 merupakan fungsi pengendalian dan pengawasan. Keseluruhannya akan bermuara pada terciptanya sistem informasi keuangan daerah yang transparan dan akuntabel.
Dalam arti sempit, manajemen keuangan daerah merupakan tugas kebendaharawanan, dari peran kas daerah atau bendahara umum daerah sampai dengan peran bendaharawan proyek, bendaharawan penerima, bendaharawan barang.
Sebagai garis besarnya, ada dua hal tugas pokok atau bidang yang harus disadari bagi seorang manajer keuangan daerah yaitu : pekerjaan penganggaran dan pekerjaan akuntansi, dimana dalam pelaksanaan keduanya berinteraksi dan saling melengkapi terutama dalam rangka pengendalian dan pengawasan manajemen (Bidang Auditing). Secara aplikatif dua tugas pokok tersebut terekam dalam Kepmendagri No. 29 Tahun 2000 tentang ”Pedoman Pengurusan, Pertanggung Jawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan APBD, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan APBD”.
(1) Pengalokasian Potensi Sumber-sumber Ekonomi Daerah
Bagi seorang manajer keuangan daerah baik yang berada dalam struktur Biro atau Dinas harus memahami bentuk potensi sumber-sumber ekonomi daerah. Potensi sumber ekonomi daerah bersumber dari faktor internal dan eksternal(Internal dan external source).
Internal Source atau Local Source adalah sumber-sumber ekonomi daerah yang digali dan dikelola sendiri dalam wilayah hukumnya. Apakah dalam bentuk sumber daya alam maupun dalam bentuk potensi pajak daerah dan distribusi (UU No. 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Restribusi Daerah, PP No. 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah dan PP No. 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah) maupun penerbitan obligasi daerah.
Sumber Eksternal adalah bersumber dari luar pemerintah daerah atau berbentuk pinjaman daerah. Sumber eksternal terbagi dua. Pertama, yang bersumber dari pemerintahan di atasnya dan dikenal dengan allocation budgetatau dana yang tersedia atau teralokasi bagi Pemda, seperti dana kontijensi yaitu dana untuk belanja pegawai dan belanja non pegawai karena adanya pengalihan personil, peralata, pembiayaan dan dokume (P3D). Intergovernmental transferatau pelimpahan dana antar tingkatan pemerintahan, seperti terlihat pada penerimaan bagi hasil pada DAU dan DAK maupun dana bantuan kepada daerah bawahan. Kedua, Pinjaman Daerah yang berbentuk bantuan luar negeri maupun dalam negeri, atau dengan istilah Government to Government (G to G Loans)atau Private Sector to Government (P to G = Investasi), lihat pada PP No. 107 Tahun 2000 tentang Pinjaman Daerah. Pinjaman daerah merupakan pendapatan yang diterima oleh Pemda dari pihak-pihak yang berkepentingan dan mempunyai kewajiban pembayaran kembali dalam kurun waktu tertentu, jangka pendek maupun jangka panjang.
Adapun komponen sumber keuangan daerah baik yang bersumber dari dalam maupun luar dalam struktur APBD akan terdiri atas komponen :
  1. Pendapatan Asli Daerah;
  2. Dana Perimbangan;
  3. Pinjaman Daerah; dan
  4. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah.
Sedangkan pengalokasian sumber daya non keuangan adalah bagaimana memberdayakan potensi dan alokasi sumber daya alam, menjadi sumber dana daerah. Keluaran akan hal ini adalah dapat berbentuk Perda atas pajak dan retribusi daerah, tentunya dengan melihat azas ekonomi dan pertumbuhan sektor ekonomi dan lalu lintas perdagangan antar daerah. Selain itu, perlu diperhatikan tentang asset daerah melalui penilaian yang wajar, terutama pada saat penyusunan neraca awal Pemda. Penilaian asset daerah seharusnya berlandaskan pada azas dan manfaat seperti : proportional, utility, scarcity, desire ability, dan effective purchasing of power. Lihat : Siregar (2002:42)
(2) Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
APBD merupakan suatu pengejahwatan rencana kerja Pemda dalam bentuk satuan uang untuk kurun waktu satu tahunan dan berorientasi pada tujuan kesejahteraan publik. Penyusunan anggaran terdiri dari lima tahapan yang dimulai sejak bulan Mei dan berakhir pada bulan Desember dengan keluarnya Perda mengenai APBD. Adapun instrumen input dan output serta tahapan waktu proses yang perlu diperhatikan, lihat tabel 1. Proses penyusunan ini yang menarik untuk dicermati adalah partisipasi masyarakat (Public), bagian daribottom up planning yang gampang dijual sebagai gagasan namun agak sulit dilaksanakan. Sederet pertanyaan akan timbul, bagaimana mengangkat kepentingan masyarakat kedalam pernyataan anggaran yang mempunyai aspek kesejahteraan umum. Bagaimana pengalokasian yang adil antara belanja aparatur dengan belanja publik. Apa yang dimaksud belanja publik dan bagaimana tolok ukurnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran adalah azas atau prinsip universalitas anggaran, lihat Widjaja (2001:68) terdiri dari :
  1. Transparasi dan Akuntabilitas;
  2. Displin Anggaran;
  3. Keadilan Anggaran;
  4. Efisiensi dan Efektifitas Anggaran;
  5. Format Anggaran.
Adapun struktur APBD melingkupi tiga kelompok utama yaitu Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan dimana masing-masing dilengkapi dengan kode rekening. Sedangkan dokumen APBD terdiri dari Perda mengenai APBD yang dilengkapi dengan 8 (delapan) dokumen, yaitu :
  1. Ringkasan APBD;
  2. Rincian APBD;
  3. Daftar rekapitulasi APBD menurut Bidang Pemerintah dan Unit Organisasi Perangkat Daerah;
  4. Daftar Piutang Daerah;
  5. Daftar Investasi (Penyertaan) Daerah;
  6. Daftar Aktiva Tetap Daerah;
  7. Daftar Cadangan; dan
  8. Daftar Utang atau Pinjaman Daerah.
INPUT – OUTPUT PENYUSUNAN APBD
TAHAPAN
BULAN
INPUT
OUTPUT
IMei dan Juli
  1. Arahan dan pembinaan dari Pemerintah Pusat;
  2. Rencana Strategi Daerah (Renstrada);
  3. Kinerja Masa Lalu;
  4. Pokok-pokok pikiran
DPRD;
  1. Aspirasi Masyarakat.
Arah dan Kebijakan Umum APBD;
IIAgustus
  1. Arah Kebijakan Umum APBD;
  2. Aspirasi Masyarakat.
Strategi dan Prioritas APBD;
IIISeptember dan Oktober
  1. Arah Kebijakan Umum APBD;
  2. Aspirasi Masyarakat;
  3. Strategi dan Prioritas Daerah;
  4. Surat Edar
Pernyataan Anggaran;
IVNopember
  1. Arah Kebijakan Umum APBD;
  2. Strategi dan Prioritas Daerah;
  3. Surat Edaran
  4. Renstra Unit Kerja;
  5. Pernyataan Anggaran
Pernyataan Anggaran;
VDesemberKlarifikasi dan Ratifikasi;Perda APBD
Tabel : 1
(3) Tolok Ukur Kinerja Anggaran dan Standarisasi
Tolok ukur kinerja (Performance Measurement) anggaran merupakan bagian dari proses analistis anggaran untuk mengukur keberhasilan suatu kegiatan masukan dan keluaran (Input, and Output Process Analysis) atas standarisasi pelayanan umum yang dikembangkan oleh Pemda. Instrumen analysis ini terdiri dari Standar Analisa Belanja (SAB), tolok ukur kinerja kegiatan, dan Standar Biaya.
SAB adalah suatu pendekatan dasar pengukuran kinerja keuangan yang merupakan analisa dari setiap masukan dari segala aspek barang, uang, sistim operasional dan prosedur (SOP) dengan memperhatikan keluaran, yaitu masyarakat yang akan digarap dalam bentuk (Segmentasi Market maupun Segmentasi Aktifitas) atas pelayanan standar yang ingin dicapai oleh satuan unit kerja, program, maupun proyek dalam bentuk kegiatan tertentu.
Tolok ukur kinerja adalah suatu pendekatan dasar pengukuran kinerja yang bertumpu pada kinerja non keuangan. Analisa ini digunakan untuk melihat sejauh mana keluaran yang akan dicapai melalui proses pengukuran segmentasi market maupun segmentasi aktifitas.
Standar Biaya adalah suatu metode untuk mengukur kinerja keuangan agar selalu up to date dan relevan dan mengikuti pertimbangan harga pasar yang berlaku pada masing-masing wilayah. Pemantauan standar biaya ini dilaksanakan secara terus menerus, atas dasar satuan harga belanja yang dapat berubah fleksibel dengan memperhatikan batas pagu anggaran yang telah direncanakan. Di bawah pagu anggaran dari Standar Biaya yang ditetapkan merupakan alokasi dana cadangan. Di atas pagu anggaran merupakn beban anggaran yang dapat mengurangi kualitas atau mengurangi dana cadangan.
(4) Pelaksanaan Anggaran yang sesuai dengan Prinsip-prinsip Akuntansi
Tahapan pelaksaan kegiatan APBD dilengkapi dengan dokumen pembukuan dan proses pencatatan yang dikenal dengan istilah sistem akuntansi keuangan daerah. Berdasarkan SK Mendagri No. 29 Tahun 2002 Bab IX Pasal 70 a/s Pasal 78, bahwa telah terjadi perubahan aturan dan mekanisme pencatatan APBD dari single entry atau metoda pembukuan tunggal dengan metode pemnbukuan double entry atau berpasangan dengan modifikasi. Hal ini, timbul dikarenakan adanya kewajiban Pimpinan Daerah untuk menyusun laporan pertanggung jawaban yang terdiri dari :
  1. Laporan Perhitungan APBD;
  2. Nota Perhitungan APBD;
  3. Laporan Aliran Kas; dan
  4. Neraca Daerah.
Kebijakan umum akuntansi daerah bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas, kehandalan manajerial dan pelaporan yang transparan; Memberikan informasi yang akurat, relevan dan terpecaya. Memberikan persepsi yang sama terhadap kinerja pelaporan antara pihak pemerintah, DPRD, dan kelompok kepentingan lainnya (Stakeholders) seperti LSM dan Akademisi.
Sistim Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) yang berlaku sekarang ini berbentuk stelsel kas(Cash Stelsel) atau berbasis kas (Cash Basis) yang bermanfaat untuk pengamanan dana melalui pagu anggaran, tentunya cara ini tidak dapat memberikan informasi atau data tentang pemggunaan dana – dana daerah yang telah dilaksanakan secara efisien dan efektif dan dalam bentuk aktifitas apa. Pelaksanaan pembukuan selama ini di kenal dengan proses pembukuan tunggal dimana pencatatan pembukuan dilaksanakan melalui catatan pengeluaran sesuai dengan pagu anggaran dan kebutuhan yang telah direncanakan.
Untuk lebih mendayagunakan proses anggaran yang berbasis informasi dan data, maka telah dilakukan modifikasi sistim akuntansi yang berbasis pada hak dan kewajiban (accrual basis). Tujuannya adalah, selain untuk sumber informasi dan data, juga diharapkan untuk mengukur kinerja anggaran. Metode ini sering disebut pembukuan double entry dimana setiap transaksi tercatat secara berpasangan antara nilai pengeluaran dengan nilai pendapatan yang diinginkan atau sesuai dengan penggunaan yang di rencanakan dalam bentuk pencatatan aktifitas.
Pada akhir dari proses akuntansi dan keuangan adalah pelaporan keuangan daerah dalam bentuk neraca daerah dan alian kas, periode akuntansi ini adalah satu tahun anggaran. Laporan akuntansi dan keuangan ini  melengkapi laporan pertanggung jawaban Kepala Daerah, Nota Perhitungan dan Laporan Perhitungan APBD. Periode akuntansi adalah satu tahun anggaran yang sedang berlangsung.
Pelaporan keuangan daerah adalah laporan pertanggungjawaban pemda atas seluruh aktifitas keuangan dan penggunaan sumber daya ekonomis yang dipercayakan dan, untuk menunjukan posisi keuangan daerah sesuai sistem akuntansi dan keuangan daerah.
Fungsi pelaporan akuntansi dan keuangan daerah harus memenuhi :
  1. Penyajian dilakukan secara wajar dengan mengungkapkan setiap kegiatan Pemda dan penggunaan sumber daya ekonomis serta taat kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku (complience);
  2. Sebagai alat komunikasi untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Finance and Accountancy Information systems)atau simpul informasi;
  3. Sebagai alat pembanding pada setiap periode akuntansi (Comparative Judgement);
  4. Dikeluarkan secara tepat waktu dan akurat (timely and accurately).
(5) Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Kepala Daerah
Pertanggung jawaban mempunyai dua pengertian. Pertanggung jawaban sebagai bagian dari aspek manajerial atau dikenal dengan istilah responsibility dimana dalam suatu organisasi yaitu adanya authority atau pelimpahan wewenang dari atasan kepada bawahan yang selalu disertai responsibility. Pertanggung jawaban ini sering disebut pertanggung jawaban internal atau pertanggung jawaban vertical. Sedangkan pertanggung jawaban horizontal menitik berapkan pertanggung jawaban kepada masyarakatnya (Publi). Representasi masyarakat terwakili oleh DPRD dimana proses pembentukkannya atas dasar pemilihan umum.
Oleh karena itu, apabila dalam prosed penyusunan APBD yang melibatkan aspirasi masyarakat, panitia anggaran legislatif, yang pada akhirnya pihak DPRD mengesahkan Perda APBD. Kemudian dilengkapi dengan mekanisme anggaran yang menggunakan prinsip-prinsip akuntansi. Maka, seharusnya dapet mengurangi terjadinya perbedaan persepsi yang timbul diantara kelompok kepentingan LPJ tersebut. Jikapun perbedaan itu timbul, seharusnya dikarenakan adanya perbedaan yang terjadi antara Kriteria, atau anggaran yang telah disusun dan disahkan dengan pelaksanaan yang telah dilaksanakan atau Kondisi berbeda. Perbedaan tersebut dapat berbentuk pada kesalahan administratif dan kesalahan material yang berdampak terhadap kerugian daerah atau kerugian negara.
LPJ Kepala Daerah merupakan ends and beginning of process dari aktifitas Pemda yang dilaksanakan secara sequences dan berkelanjutan (sustainable).Disebut ends process karena merupakan bentuk pertanggung jawaban akhir siklus anggaran maupun siklus masa kepemimpinan, yang merupakan bentuk kontrak sosial antara Pimpinan Daerah dengan DPRD dalam suatu proses pemilihan Kepala Daerah. Sebagai beginning of process, merupakan awal mekanisme anggaran berikutnya dalam daur pengelolaan keuangan daerah yang menganut prinsip going concern.
(6) Pengendalian dan Pengawasan Daerah
Perencanaan yang baik pada suatu organisasi selalu menyiapkan proses rentang pengendalian dan pengawasan yang dikenal dengan istilah sistem pengendalian manajemen (SPM). Ada 3 (tiga) jenis pengendalian organisasi atau”organizational control”. Lihat Berry, Broadbent dan Otley (1995:17).
  1. Perencanaan Strategis dan Pengendalian (strategic planning and control);
  2. Pengendalian Tugas (task control);
  3. Pengendalian Manajemen (management control).
Perencanaan Strategis dan Pengendalian (PSP)
PSP adalah sistem pengendalian yang berorientasi atas goals dan objectivesjangka panjang organisasi. Sasaran pengendalian ini ditujukan pada usaha-usaha untuk  mengevaluasi pencapaian target dan tujuan yang hendak dicapai melalui metoda monitoring dan pengawasan dimana diperlukan fleksibilitas atas perubahan situasi dan kondisi yang terjadi dalam proses pelaksanaannya.
Usaha-usaha membangun perangkat PSP harus dimulai antara lain pada prosed Penyusunan Awal APBD yang melibatkan banyak stockholders; Penyusunan Renstrada dan Repeltida. Demikian juga terhadap suatu Program atau Proyek yang akan dilaksanakan secara multiyears atau berkesinambungan. PSP dibuat melekat dalam proses setiap rinci kegiatan.
Pengendalian Tugas
Pengendalian tugas adalah sistem pengendalian yang berorientasi pada tugas rutinitas suatu entitas atau individual didalam organisasi. Pada tahap pengendalian ini, masing-masing tugas organisasi diarahkan pada tanggung jawab atas Tugas Pokok dan Fungsi (YUPOKSI) unit kerja dan uraian kerja (job descriptions) individualnya.
Pengendalian Manajemen
Adalah sistem pengendalian yang terstruktur dan terproses dan sistematis dalam suatu organisasi, demi menjamin terlaksananya atau pencapaian atas perencanaan strategis yang disusun dan melihat pencapaian pengendalian tugas yang diberikan terhadap setiap entitas dan/atau individu, apakah telah dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Berry, et, al., (1995:4) mengemukakan bahwa pengendalian manajemen merupakan proses pemberian petunjuk pada setiap kegiatan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah. Selanjutnya Berry, et.al., (1995:18)memberikan definisi : ”Pengendalian manajemen merupakan hal yang terkait dengan suatu proses untuk memotivasi dan mendorong manusia didalam organisasi untuk menjalankan fungsinya dalam pencapaian tujuan organisasi, dan juga merupakan alat untuk mendeteksi dan mengkoreksi setiap kegiatan dan kinerja yang tidak sesuai, seperti pencurian dan penyalahgunaan sumber-sumber daya organisasi”. Definisi ini, menunjukkan ada tiga pilar utama dalam proses pengendalian manajemen, Pertama, SPM sebagai proses pemberian arah( the process of guiding)Kedua, Organisasi sebagai suatu aktifitas (the organization as an activity), dan Ketiga, adanya perubahan lingklungan organisasi (the charging organization environment).
SPM mempunyai posisi yang unik diantara dua jenis pengendalian lainnya, sebagai pedoman atau arah SPM akan terkait dengan struktur organisasi dan proses atau SOP. Pengertian Struktur adalah suatu hal yang statis atau permanen dalam SPM yang berbentuk satuan tugas organisasi pengawasan terhadap tugas-tugas pertanggung jawaban (entitas) yang terkait dengan kinerja organisasi dan alur sistem informasi pelaporan. Dalam organisasi Pemda, struktur ini terkait dengan organisasi BAWASDA dan secara makro level (Manajemen Pembangunan Nasional) pengawasan terkait dengan ITJEN dan BPK.
Sedangkan Proses atau SOP merupakan langkah-langkah kebijakan yang diputuskan oleh organisasi untuk menetapkan tujuan dan pengalokasian sumber daya dalam bentuk dokumen-dokumen organisasi dan sistem akuntansi yang merupakan bagian dari pengendalian internal.
SPM dipengaruhi oleh luas dan ruang lingkup organisasi melalui aktifitas yang terkendali. Luas lingkup organisasi berarti organisasi harus memperhatikanstakeholders value yaitu : apa saja dari keinginan-keinginan atau nilai-nilai yang berkembang dari kelompok kepentingan Pemda, seperti karyawan, pimpinan, DPRD, LSM, Masyarakat, dan kelompok pemerhati lainnya. Sedangkan ruang lingkup SPM adalah perhatian yang terfokus terhadap ”corporate planning”daerah RAPBD, Renstra, dan Repeltida. Dari segi langkah-langkah aktifitas organisasi itu sendiri untuk mencapai tujuan organisasi dipengaruhi oleh hirarki organisasi atau eselonering Pemda. Dari segi fungsi organisasi SPM dipengaruhi oleh bidang-bidang seperti : Kepegawaian, Keuangan, Ketataprajaan, dan Dinas-dinas maupun Badan.
Perubahan lingkungan organisasi adalah dinamisasi kegiatan fungsi manajer keuangan dalam pengambilan keputusan. Faktor eksternal organisasi di era reformasi terbuka lebar dan cepat dan dapat mempengaruhi kondisi eksternal Pemda. Sebagai contoh adanya aksi-aksi demo, adanya perubahan peraturan pemerintah atau kebijakan pusat; kesemua hal tersebut dapat mempengaruhi struktur biaya Pemda. Oleh karena itu, SPM disusun harus fleksibel dan dinamis dengan memperhatikan :
  1. SPM disusun dengan memperhatikan target, sasaran, dan tujuan organisasi secara keseluruhan (Integrated) terutama antar satu unit kerja. Terutama dalam penentuan alokasi sumber daya Pemda;
  2. SPM disusun dengan melihat kemampuan dan keterjangkauan sumber daya Pemda dalam setiap pencapaian tujuan;
  3. SPM selalu berkaitan dengan proses monitoring kinerja dan tindakan korektif untuk menjamin Pemda selalu berjalan dijalur yang benar, prosedural dan taat hukum untuk pencapaian tujuannya.
Dari definisi di atas, peran pengendalian dan pengawasan daerah dapat diartikan sebaia suatu kesatuan rentang kendali pengawasan yang dibuat baik secara struktur maupun proses yang terdiri dari tahapan perencanaan itu disusun, sampai menjadi Perda seperti dalam bentuk APBD, Renstra maupun Repeltida. Tahapan pelaksanaan seperti pencatatan dan pembukuan, dan Tahapan pencapaian tujuan ataupun hasil yang telah dicapai oleh unit-unit satuan kerja maupun secara organisasi Pemda keseluruhan, baik dalam kurun tahunan maupun lima tahunan.
KESIMPULAN
Peran manajer keuangan Pemda merupakan ujung tombak untuk peningkatan transparansi dan akuntabilitas serta mengajak publik untuk berpartisipasi dalam proses anggaran yang jujur dan berkeadilan. Sayangnya kebijakan Mendagri melalui Kepmen No, 29 Tahun 2000 agak rigid sebagai rujukan atau pedoman yang dapat segera ditetapkan di daerah. Indikasi tersebut sebagai contoh : timbulnya berbagai pertanyaan yang terkait dengan kerangka teoritis dan aplikasinya. Belum adanya linkage dengan Departemen Keuangan, khususnya Ditjen Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah serta BAKUN. Serta tataran aplikatif yang lebih tertunpu terapannya di Pemda DATI II dan terkesan meninggalkan peran manajer keuangan di tingkat propinsi (DATI I).
Namum demikian minimal enam fungsi bagi seorang manajer keuangan daerah yang perlu diperhatikan dalam kepengurusan dan pengelolaan anggaran; Pengalokasian Sumber Daya Daerah; Proses penyusunan; Pengukuran Kinerja dan Standarisasi; Kebijakan Akuntansi; Pelaporan LPJ Kepala Daerah; serta Pengendalian dan Pengawasan. Keseluruhan fungsi itu terbagi atas tiga garis besar fungsi manajemen yaitu perencanaan, pelaksanaan, serta pengendalian dan pengawasan. Serta dua kelompok utama yaitu kerangka kerja penyusunan anggaran dan pelaksanaan proses akuntansi. Keseluruhan bermuara kepada terciptanya sistem informasi keuangan daerah yang handal dan konprehensif.